Tank tempur utama (MBT) seperti Leopard 2A4 dikenal karena lapisan baja dan daya tembaknya yang mematikan, tetapi efektivitasnya di medan tempur modern sangat bergantung pada mobilitasnya. Di sinilah Kemampuan Handling kendaraan berbobot puluhan ton ini menjadi sorotan utama. Kemampuan Handling Leopard 2A4 di medan sulit—mulai dari lumpur dalam hingga bukit berbatu—membedakannya dari tank lain, memungkinkan manuver taktis yang cepat dan penempatan posisi tembak yang optimal. Kemampuan Handling yang unggul ini adalah hasil dari rekayasa sasis, sistem suspensi torsi-bar canggih, dan powertrain berdaya tinggi.
Salah satu kunci utama Kemampuan Handling Leopard 2A4 adalah rasio power-to-weight yang superior. Ditenagai oleh mesin diesel twin-turbo V12 yang menghasilkan sekitar $1.500$ tenaga kuda, tank ini memiliki akselerasi dan kecepatan puncak yang luar biasa untuk ukuran kendaraan sekelasnya. Tenaga besar ini dikombinasikan dengan transmisi canggih, yang memungkinkan operator tank beralih arah dan kecepatan dengan cepat, suatu hal yang krusial untuk menghindari tembakan anti-tank musuh.
Sistem suspensi adalah komponen vital kedua. Leopard 2A4 menggunakan suspensi torsion bar yang sangat kokoh, didukung oleh dampers hidrolik yang dapat menyerap guncangan ekstrem saat tank bergerak cepat di medan yang tidak rata. Sistem ini memastikan bahwa kabin dan stabilisator senjata tetap relatif stabil, memungkinkan penembak untuk mempertahankan penguncian target (target lock) bahkan saat tank sedang bermanuver keras. Dalam latihan gabungan TNI AD yang diselenggarakan pada bulan Februari 2025 di area pegunungan, pengemudi tank dilatih untuk mempertahankan kecepatan rata-rata $40 \text{ km/jam}$ di atas jalur cross-country (lintas alam) yang penuh rintangan.
Selain itu, Kemampuan Handling diperkuat oleh desain track (rantai) yang lebar. Rantai yang lebar ini mendistribusikan bobot tank secara merata ke permukaan tanah, mengurangi tekanan permukaan (ground pressure) dan mencegah tank terbenam di tanah lunak atau rawa. Menurut panduan operasional dari Pusat Kavaleri Angkatan Darat (Puskav), tekanan permukaan rendah ini memungkinkan Leopard 2A4 beroperasi di $80\%$ dari jenis medan yang ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Dengan kombinasi tenaga, suspensi yang adaptif, dan desain sasis yang teruji, Leopard 2A4 menunjukkan bahwa handling yang lincah tidak hanya dimiliki oleh kendaraan ringan, tetapi juga oleh raksasa baja di medan tempur.